Dalam dunia medis, akurasi dan keandalan alat kesehatan adalah prioritas utama. Dua prosedur yang sering digunakan untuk memastikan hal ini adalah kalibrasi dan uji kesesuaian.
Meski sering dianggap serupa, keduanya memiliki tujuan, proses, dan lingkup yang berbeda. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara kalibrasi dan uji kesesuaian, khususnya dalam konteks penggunaan alat sinar-X.
Apa Itu Kalibrasi?
Kalibrasi adalah proses untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkannya terhadap standar ukur yang tertelusur ke standar nasional atau internasional.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur memberikan hasil yang akurat dan konsisten.
Tujuan Kalibrasi
Mencapai Ketertelusuran Pengukuran: Kalibrasi memastikan bahwa hasil pengukuran dapat ditelusuri ke standar internasional.
Menentukan Deviasi atau Penyimpangan Nilai: Proses ini mengidentifikasi perbedaan antara nilai yang diukur alat dengan nilai standar.
Memastikan Akurasi Alat Ukur Sesuai Rancangannya: Alat yang dikalibrasi dapat memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
Proses Kalibrasi
Pemeriksaan Awal: Melakukan inspeksi fisik untuk memastikan alat dalam kondisi baik.
Pengukuran Standar: Membandingkan nilai alat dengan standar acuan.
Penyesuaian Alat: Jika ditemukan deviasi, alat disesuaikan agar sesuai dengan standar.
Dokumentasi Hasil: Semua data kalibrasi dicatat untuk referensi di masa depan.
Contoh Alat yang Perlu Dikalibrasi
Timbangan analitik
Termometer
Pesawat sinar-X
Alat gelas volumetrik
Kalibrasi biasanya dilakukan oleh laboratorium yang telah terakreditasi sesuai standar seperti ISO/IEC 17025:2017.
Apa Itu Uji Kesesuaian?
Uji kesesuaian adalah serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa peralatan medis, seperti pesawat sinar-X, berada dalam kondisi andal. Prosedur ini mencakup pengujian menyeluruh terhadap fungsi dan kinerja alat.
Tujuan Uji Kesesuaian
Memastikan Akurasi Parameter Penyinaran: Setiap parameter penyinaran pada pesawat sinar-X diuji untuk memastikan akurasinya.
Menjamin Linieritas dan Kestabilan Fungsi: Uji ini memverifikasi bahwa alat bekerja secara konsisten sesuai spesifikasi teknisnya.
Memastikan Keandalan Alat Dalam Keadaan Optimal: Alat harus memenuhi regulasi keselamatan radiasi dan menghasilkan citra diagnostik berkualitas tinggi.
Proses Uji Kesesuaian
Pemeriksaan Fisik dan Fungsi Komponen Alat: Memastikan semua bagian dalam kondisi baik.
Pengukuran Parameter Teknis: Meliputi tegangan, waktu eksposur, dosis radiasi, dll.
Verifikasi Spesifikasi Teknis: Membandingkan hasil pengujian dengan spesifikasi alat.
Penerbitan Sertifikat Kesesuaian: Jika alat memenuhi semua persyaratan, sertifikat akan diterbitkan.
Perbedaan Utama Antara Kalibrasi dan Uji Kesesuaian
Aspek
Kalibrasi
Uji Kesesuaian
Tujuan
Memastikan akurasi alat ukur
Memverifikasi keandalan fungsi alat
Lingkup
Fokus pada nilai ukur
Meliputi pengujian fisik, teknis, dan keselamatan
Periode Pelaksanaan
Minimal 1 kali setahun
Bergantung pada jenis alat dan regulasi
Regulasi Terkait
ISO/IEC 17025
PERKA BAPETEN No. 2 Tahun 2018
Hubungan Antara Kalibrasi dan Uji Kesesuaian
Pada beberapa kasus, seperti pesawat sinar-X, uji kesesuaian telah mencakup proses kalibrasi. Artinya, setelah lolos uji kesesuaian, tidak diperlukan kalibrasi terpisah selama sertifikat kesesuaian masih berlaku.
Namun demikian:
Kalibrasi lebih fokus pada akurasi pengukuran spesifik.
Uji kesesuaian mencakup evaluasi menyeluruh terhadap fungsi dan kinerja alat.
Mengapa Penting Melakukan Kedua Prosedur Ini?
Keamanan Pasien dan Operator
Alat yang tidak dikalibrasi atau diuji dapat menghasilkan hasil yang salah, membahayakan pasien maupun operator.
Kepatuhan Regulasi
Regulasi seperti PERMENKES No. 54 Tahun 2015 mewajibkan kalibrasi dan uji kesesuaian secara berkala pada alat kesehatan.
Kinerja Optimal Alat
Prosedur ini memastikan bahwa alat berfungsi sesuai spesifikasinya untuk hasil diagnosis yang akurat.
Peran Lembaga Uji Kesesuaian
Lembaga uji kesesuaian memainkan peran penting dalam pelaksanaan uji kesesuaian pesawat sinar-X. Lembaga ini harus:
Terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Mengikuti standar seperti ISO/IEC 17025.
Memberikan laporan hasil uji yang transparan dan dapat dipercaya.
Contoh lembaga uji kesesuaian meliputi BPAFK Surakarta dan PT Famed Calibration.
Baik kalibrasi maupun uji kesesuaian adalah langkah penting untuk menjamin akurasi dan keandalan alat kesehatan, khususnya pesawat sinar-X. Perbedaan utama terletak pada tujuan masing-masing prosedur:
Kalibrasi fokus pada akurasi pengukuran.
Uji kesesuaian memastikan keandalan fungsi keseluruhan alat.
Dengan melaksanakan kedua prosedur ini secara berkala melalui lembaga yang kompeten, fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus mematuhi regulasi yang berlaku.